SUARA BANDUNG - Umat muslim saat Hari Raya Idul Fitri biasanya menyiapkan berbagai hidangan.
Dari camilan kue kering, minuman segar hingga makanan berat. Hal ini sudah berjalan dari waktu ke waktu saat Idul Fitri.
Sebagai contoh minuman khas saat Idul Fitri, yakni seperti sirup melon, es buah hingga lainnya.
Namun, terdapat satu makanan yang menyita perhatian. Karena setiap lebaran Idul Fitri selalu ada.
Baca Juga:Wajib Tahu! 4 Faktor Penyebab Kebangkrutan dalam Berbisnis
Apalagi kalau bukan opor ayam. Benar sekali, makanan berat yang satu ini selalu menjadi menu favorit masyarakat Indonesia.
Namun, tahukah Anda mengenai sejarah dari opor ayam? Simak ulasannya.
Opor ayam adalah masakan khas Indonesia yang terbuat dari daging ayam, lalu dimasak dalam bumbu santan alami maupun instan. Bernicara sejarah opor ayam, makanan ini berasal dari pengaruh budaya beberapa daerah di Indonesia.
Pada zaman dahulu, opor ayam lebih dikenal sebagai "senggang ayam" yaang berasal dari wilayah Jawa. Namun, setelah bumbu-bumbu baru zaman berkembang, pedagang dari India mengenalkan sebuah modifikasi. Kemudian masakan ini mulai berubah menjadi "opor ayam" yang lebih dikenal hingga kini.
Bumbu-bumbu dari pedagang India meliputi kunyit, kemiri, jahe, lengkuas, daun salam, serai, dan bawang putih.
Baca Juga:Menhub Ungkap Arus Mudik Tol Jakarta-Semarang Melonjak 20 Persen
Selain pengaruh dari budaya Jawa dan India, ternyata opor ayam juga dipengaruhi oleh budaya Tionghoa.
Beberapa bahan seperti telur pindang dan jamur kuping sering ditambahkan ke dalam opor ayam untuk memberikan cita rasa yang lebih bervariasi ternyata berasal dari budaya Tionghoa.
Kini, opor ayam telah menjadi salah satu masakan yang populer di Indonesia dan sering dihidangkan dalam berbagai acara seperti Idul Fitri, pernikahan, dan acara lain.
Resepnya telah disesuaikan dengan berbagai selera dan kebiasaan masayarakat Indonesia, sehingga memiliki banyak variasi.(*)
Sumber: YouTube Dunia Sejarah