SUARA BANDUNG - Hanya 1 dari 12 korban dukun pengganda uang Mbah Slamet alias Tohari di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang dikenali.
Satu korban yang dikenali itu adalah Paryanto (53) warga Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Mendiang Paryanto adalah korban yang membuka tabir kejahatan Mbah Slamet, dukun penganda uang asal Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dua korban dukun pengganda uang Mbah Slamet lainnya, diduga memiliki identitas sebagai Irsyad dan istrinya, warga Lampung. Hal itu diketahui, pasca keluarga korban menghubungi pihak kepolisian dan memiliki bukti keterkaitan dengan Mbah Slamet.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menuturkan, pihaknya membuka posko pengaduan orang hilang untuk melacak identitas para korban yang dibunuh Mbah Slamet.
Baca Juga:Hadirkan Festival Kuliner "Fast, Feast, Festive", Ayomakan Sediakan Promo Diskon hingga 50%
"Sampai saat ini 11 korban pembunuhan oleh tersangka, masih dalam proses identifikasi forensik. Total 12 jenazah yang ditemukan dan satu di antaranya sudah diketahui pasti identitasnya. Yaitu Paryanto usia 53 tahun, warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat," terang Hendri, seperti dikutip pada Kamis (6/4/2023).
Hendri mengatakan, dari keterangan Mbah Slamet, jenazah yang dibunuh merupakan warga dari berbagai daerah seperti Tasikmalaya, Cirebon, Palembang, Jakarta, Lampung dan Sukabumi.
Warga yang merasa kehilangan keluarganya yang terkait dengan Mbah Slamet, bisa menghubungi Polres Banjarnegara melalui hotline 08-232-6-444-01.
Sementara, korban dukun pengganda uang Mbah Slamet lainnya, sedang dalam pembuktian oleh tim forensik. Dikatakan Hendri, Mbah Slamet mengakui dua korban lain tersebut bernama Irsyad dan istrinya. (*)
Sumber: Instagram @polresbanjarnegara
Baca Juga:Gerindra Pastikan Tak Kehilangan Sandiaga Uno yang Bakal Gabung ke PPP