SuaraBandung.id - Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang seringkali dirindukan kehadirannya oleh umat islam.
Selain dijanjikan oleh Allah SWT, bahwa Bulan Ramadhan adalah waktu di mana umat muslim bisa meraih banyak pahala, tentu saja momen kehangatan di bulan suci seolah menjadi peristiwa langka yang selalu ditunggu.
Itulah kenapa bulan suci Ramadhan menjadi bulan istimewa yang selalu dirindukan oleh setiap orang. Lantas, apa sebenarnya arti dari rindu Bulan Ramadhan?
Berdasarkan penjelasan dari KH. Yahya Zainul Maarif atau yang kerap disapa Buya Yahya, rindu ramadhan memiliki makna rindu mengisi bulan suci itu dengan penuh kebajikan.
Baca Juga:Lawan Timnas Indonesia, Saido Berahino Ingin Perbaiki Citra Burundi
Angan-angan itu, menurut Buya Yahya, sudah selayaknya hadir dari keinginan diri kita saat akan memasuki hingga saat menjalani ibadah selama bulan ramadhan.
Karena dengan adanya pahala yang dilipatgandakan, bahkan hal itu selanjutnya dicontohkan oleh Buya Yahya melalui analogi tentang mulianya bulan suci tersebut.
“Contoh di toko sebelah ada toko besar dan memberikan diskon besar-besaran. Beli minyak goreng satu dapat lima kg, dan di situ beras dan apapun dapat bonus 5 kali.Kita membutuhkan semua itu. Kira-kira kita belanja tidak?,'
'Tapi satu orang hanya beli satu. Kemudian kita untuk mendapatkan yang banyak bagaimana? Kita punya anak 5 dan semua beli semua. Sekarang di bulan ramadhan tidak hanya soal diskon, atau beli satu dapat lima, pahala kita dilipatgandakan oleh Allah berkali-kali," tegasnya sambil memberikan perumpamaan.
Tak hanya itu, Buya Yahya juga menjelaskan terkait datangnya malam Lailatul Qadar, di mana malam tersebut adalah malam yang paling utama dalam mencari kemuliaan Allah SWT.
Baca Juga:Hasil Swiss Open 2023: Apriyani/Fadia Melaju ke Semifinal, Rinov/Pitha Retired
"Pertanyaannya kita rindu mendapatkan pahala tidak? Kita ingin mulia, dan itu pelipatgannya ada di Bulan Ramadhan?,” tanya Buya Yahya, mempertegas. (*)
Sumber: Youtube Al-Bahjah TV