SuaraBandung.id - Tradisi ruwahan jelang puasa di Bulan Ramadhan sering digelar oleh sebagian orang.
Namun, tak jarang juga yang mempertanyakan hukum tradisi ruwahan jelang Bulan Ramadhan haram atau tidak.
Dalam sebuah dakwahnya, Buya Yahya menjelaskan hukum tradisi Ruwahan jelang Ramadhan.
Memang tradisi ruwahan kerap rutin dilaksanakan oleh masyarakat di Indonesia, tapi jika belum mengerti hukumnya, bisa simak ceramah Buya Yahya ini.
Baca Juga:Bukan Rp300 Triliun, Mahfud MD Sebut Transaksi Janggal di Kemenkeu Tembus Rp349 Triliun
Dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, (20/3/2023), Buya Yahya mengakui jika tradisi ruwahan memiliki makna yang agung.
"Jadi tradisi yang ada di tengah masyarakat kita, menjelang Ramadhan, membuat makanan, itu adalah makna yang agung," ucap Buya Yahya.
Tak hanya itu, dai asal Blitar, menegaskan tradisi tukar menukar makanan boleh dilakukan.
Bahkan Buya memperbolehkan mendoakan ahli iman keluarga pendahulunya dalam tradisi ruwahan.
Tradisi yang turun menurun di masyarakat tetap baik jika tidak melanggar syariat islam.(*)
Baca Juga:Ipar Jokowi Kembali Jabat Posisi Tertinggi Mahkamah Konstitusi, Berapa Gaji Ketua MK?
Sumber: YouTube Al-Bahjah TV