Scroll untuk membaca artikel
Minggu, 19 Maret 2023 | 19:00 WIB

Diberi Kesempatan Setelah Dipecat, Guru Honorer di Cirebon Ini Malah Tolak Tawaran Mengajar Lagi, Refli Harun: Sekasar Apa Sih Kata 'Maneh'?

M. Nurdin
Diberi Kesempatan Setelah Dipecat, Guru Honorer di Cirebon Ini Malah Tolak Tawaran Mengajar Lagi, Refli Harun: Sekasar Apa Sih Kata 'Maneh'?
Refli Harun memberikan komentar terkait pemberhentian Sabil Fadhillah. Menurut Refi Harun aksi Sabil merupakan bagian dari hak prinadinya sebagai warga negara Indonesia. (Tangkapan layar YouTube/Refli Harun)

SuaraBandung.Id — Sabil Fadhillah, ia merupakan seorang mantan guru honorer di SMK Telkom Sekar Kemuning, Cirebon


Namanya viral setelah melayangkan kritik di kolom komentar instagram Ridwan Kamil dengan kata 'maneh'. 


“Dalam zoom ini, Maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil ???.,” tulis akun @sabilfadhillah (13/3/2023).


Kini ia harus rela kehilangan pekerjaannya itu setelah pihak yayasan yang menaungi sekolah tersebut memberikan surat peringatan ketiga untuk Sabil.

Baca Juga:Potret Persahabatan Ridwan Kamil Dengan Sabil Fadhilah, Guru Honorer Cirebon yang Dipecat Gara-gara Sebut Maneh di Instagram Kang Emil


Sebelumnya, Ridwan Kamil meminta kepada pihak sekolah untuk tidak memberhentikan Sabil jika alasannya sudah mengkritik dirinya. 


Pihak sekolah pun sudah memberikan keterangan bahwa alasan pemberhentian Sabil bukan karena itu (mengkritik Ridwan Kamil). 


Sabil sempat ditawari oleh pihak sekolah untuk kembali mengajar. 


Namun, Sabil menolak dengan alasan malu. 


"Pada dasarnya saya ucapkan terimakasih atas tawarannya, atas penarikannya kembali, dibuka selebar-lebarnya untuk saya kembali lagi.  Tapi saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, karena kemungkinan sih saya enggak (menerima tawaran untuk kembali mengajar)," ungkap Sabil, disampaikan oleh Refli Harun dalam dalam unggahan channel YouTube-nya (17/3/2023) 

Baca Juga:Viral! Honorer Dipecat karena Ridwan Kamil? Ternyata Gegara Bertindak ini di Ruang Guru


Sabil menjelaskan, pada saat berkomentar ia memposisikan dirinya sebagai netizen, sebagai warga Jawa Barat, bukan sebagai guru. 


Namun atas perbuatannya itu ia menganggap nama lembaga (yayasan dan sekolah) dimana ia bekerja jadi terseret dan ramai diberitakan. 


"Saya sendiri sudah merasa malu. Malu dalam artian, karena akibat adanya kasus ini, lembaga jadi terbawa-bawa," tambah Sabil. 


Berbeda dengan itu, Refli Harun berpendapat aksi Sabil berkomentar di Instagtam Ridwan Kamil bukanlah suatu hal yang salah. 


Terlebih Sabil memberikan komentar atau kritik di luar jam pelajaran. 


"Itu merupakan hak demokrasi para guru. Para guru pun merupakan bagian dari warga negara Indonesia yang hak demokrasinya dijamin oleh konstitusi," kata Refli Harun. 


"Apa yang dilontarkan di luar jam pelajaran, itu adalah hak pribadinya sebagai warga negara," tambahnya. 


Masih dalam unggahan yang sama, Refli Harun pun sempat membandingkan aksi Sabil dengan dosen yang menjadi buzzer dengan menggunakan kata-kata kasar. 


Bahkan Refli menilai, di waktu yang sama Ridwan Kamil pun menggunakan kata yang sama ('maneh') untuk membalas komentar Sabil. 


"@sabilfadhillah ceuk maneh kumaha?," tulis Ridwal Kamil. 


Refli Harun, berpesan pihak yayasan tidak perlu reaktif dan Ridwan Kamil tidak perlu baper dengan kejadian semacam itu, terlebih Ridwan Kamil adalah sosok pemimpin. 

(*Editor: Zahra Anna)
Sumber: Instagram @sabilfadhillah dan YouTube Refli Harun

Berita Terkait

Tag

terpopuler

News

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda