SuaraBandung.id - Beberapa hari yang lalu, komika Soleh Solihun mengunggah sebuah foto di media sosialnya yang mengkritik kegiatan pungli (pungutan liar) di sebuah sekolah di Bandung.
Dilansir dari akun Twitternya @solehsolihun pada (8/3/2023), Soleh mengunggah sebuah foto surat edaran dari sekolah yang meminta sumbangan.
Ia pun tak luput menyebut nama Ridwan Kamil, mempertanyakan kebijakan pungli di Bandung dan Jawa Barat.
“Dapet kabar dari keponakan di bandung. Padahal kata kang @ridwankamil tak boleh ada pungutan apapun di sekolah negeri. sepertinya banyak sekolah negeri yang biaya operasionalnya masih belum tercukupi dari anggaran pemerintah. akibatnya mau tak mau dibebankan pada orang tua siswa.” tulisnya.
Baca Juga:Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan di Bandung Tertangkap, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan Ini
![Surat pungutan di salah satu sekolah di Bandung yang diunggah oleh Soleh Solihun di akun Twitternya (8/3/2023) [Twitter/solehsolihun]](https://media.suara.com/suara-partners/bandung/thumbs/1200x675/2023/03/10/1-fqqmvavauaetnci.jpg)
Tak ayal, unggahannya ini mengundang reaksi dari para netizen.
Banyak netizen yang juga mengeluhkan pungutan sekolah di Bandung dengan embel-embel sumbangan dan biaya operasional.
“Di atas ngotot sekolah gratis, di bawah sekolahnya keteteran krn ga punya sumber biaya yg cukup buat mengadakan proses pendidikan yg layak. Jgn salah, sekolah itu kebutuhannya banyak: Gaji guru honor yg ga ditanggung pemda/pemprov, listrik, dlsb. Dana BOS? Biasanya ga cukup.” komentar seorang netizen.
“Di sekolah adik saya jg gini bang. Bilangnya sih sukarela tapi pengen ada angka minimal. Tiba2 sudah ditunjuk perwakilan tiap kelas utk komite, pdhl tidak pernah ada pemilihan. Komite hanya perpanjangan tangan sekolah utk mengumpulkan uang.” komentar seorang netizen.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak pemerintah maupun dinas pendidikan terkait di kota Bandung soal kritikan pungli ini.
(*)
Sumber: Twitter @solesolihun (8/3/2023)