Scroll untuk membaca artikel
Kamis, 19 Januari 2023 | 19:55 WIB

Belum Banyak Orang Tahu, Ini 3 Tradisi Ekstrem dan Menyeramkan di Dunia

M. Rizky Pratama
Belum Banyak Orang Tahu, Ini 3 Tradisi Ekstrem dan Menyeramkan di Dunia
Upacara Kedewasaan Suku Satere-Mawe. (Tangkapan layar konten YouTube YT Flunk)

SuaraBandung.id - Setiap masyarakat adat di dunia tentu memiliki tradisi unik atau kebudayaan yang berbeda-beda.

Dari banyaknya tradisi adat di dunia, ada sebagian di antaranya yang terdengar ekstrem untuk dilakukan.

Namun, masyarakat adat meyakini bahwa ritual atau tradisi tersebut dapat membawa nasib baik bagi kehidupan mereka.

Melansir akun YouTube YT Flunk, berikut beberapa tradisi ekstrem dan menyeramkan di dunia.

Baca Juga:Ditanya Tentang Ketenaran NewJeans, Hanni Berikan Jawaban Tak Terduga

1. Upacara Kedewasaan Suku Satere-Mawe

Suku Satere-Mawe tinggal di pedalaman hutan Amazon, Brasil. Suku ini memiliki tradisi yang menyakitkan di mana setiap pria yang sudah dianggap dewasa harus mengikuti upacara Da Tucandeira.

Upacara ini mengharuskan pria berumur 12-16 tahun bertahan tanpa menangis saat tangannya dimasukkan ke dalam sarung tangan yang berisi semut peluru.

Tangan mereka hanya dilapisi arang sebagai perlindungan. Selama acara ini berlangsung, mereka harus menahan rasa sakit yang katanya melebihi sengatan lebah.

Kemudian nantinya, dukun desa Satere-Mawe akan menari untuk mengalihkan perhatian mereka dari rasa sakit.

Baca Juga:Fakta-fakta Konten Ngemis Online Mandi Lumpur di TikTok, Malah Minta 200 Juta saat Dikasih Pekerjaan

2. Tradisi Ngayau

Tradisi selanjutnya adalah Ngayau. Tradisi diisi dengan kegiatan memenggal atau berburu kepala manusia yang dilakukan oleh Suku Dayak di Kalimantan.

Tradisi Ngayau erat kaitannya dengan upacara perkawinan, keagamaan, dan nilai kewiraan. Sedangkan kepala yang dipersembahkan itu sebagai bukti keberanian.

Kemudian, seseorang yang berhasil memenggal kepala musuhnya akan dihormati dan i gelar “Bujang Berani”.

Tradisi ini kemudian dilarang pada rapat Damai Tumbang Anoi tahun 1894. Namun ternyata, beberapa rumah di Kalimatan masih menyimpan kepala hasil Ngayau.

3. Tradisi Famadihana

Famadihana merupakan tradisi suku Merina di Madagaskar yang berlangsung setiap tujuh tahun sekali pada bulan Juni hingga September. Famadihana sendiri memiliki arti “memutar tulang-belulang”.

Suku Merina meyakini bahwa arwah orang yang sudah mati tidak dapat pergi ke alam lain sampai jasad mereka benar-benar membusuk.

Saat tradisi Femadihana berlangsung, anggota keluarga akan berkumpul di makam leluhur. Kemudian, kuburan mendiang dibuka dan jasadnya dikeluarkan untuk dikarak.

Itu tadi beberapa tradisi ekstrem dan menyeramkan di dunia yang belum banyak orang tahu. Meski terbilang mengerikan, tradisi di belahan dunia inilah yang menjadikan keragaman yang indah. (*)

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Hiburan

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda