SuaraBandung.id - Presiduim MW KAHMI Jawa Barat, Joni Martiyus Sikumbang, mengungkap rasa keterkejutannya saat mendengar kabar meninggalnya mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan.
Saat pertama mendengar kabar meninggalnya Ferry Mursyidan Baldan, Uda Joni sapaannya, mengaku belum percaya.
Hingga akhirnya Uda Joni menghubungi sejumlah senior di HMI yang tergabung dalam KAHMI, dan akhirnya terkonfirmasi tentang kebenaran jika Ferry Mursyidan Baldan telah meninggal dunia.
Sebagai junior, Uda Joni merasa kehilangan dengan meninggalnya Ferry Mursyidan Baldan.
Baca Juga:4 Wisata Ekstrem di Jogja, Siapa Berani Cobain?
Dia merasa mendapat pendidikan berarti sebagai kader HMI dan sama-sama perantau di Jawa Barat.
"Saya banyak belajar dari beliau (Ferry Mursyidan Baldan). Kita apalagi sama-sama pendatang dan sama pernah belajar di HMI," kata Uda Joni saat dihubungi bandung.suara.com.
Uda Joni lantas mengungkap momen terakhir pertemuan bersama mendiang Ferry Mursyidan Baldan.
"Sekitar November 2021. Saya dan dan yang lain sedang rapat presidium. Lalu Bang Ferry Mursyidan Baldan tiba-tiba datang membuat suasana rapat menjadi sangat akrab dan cair," kata Uda Joni.
Di mata Uda Joni, mendiang Ferry Mursyidan Baldan dikenal sangat asyik, bisa mendengar semua keluh kesah dari junior-junior dan rekan KAHMI lainnya.
Baca Juga:Jokowi dan JK Bertakziah Bersama ke Rumah Duka Mendiang Ferry Mursyidan Baldan
"Lagi rapat presidium, secara tiba-tiba Bang Ferry Mursyidan Baldan hadir. Beliau sangat luar biasa pada ade-ade di HMI," katanya.
Uda Joni mengatakan, jika kabar yang didapatkannya mendiang Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia di dalam mobil.
"Jam 2 siang kabar dari Jakarta. Awal belum percaya. Lalu kontak-kontak, dan akhirnya benar kabar Bang Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia," katanya.
Joni lantas mengatakan, dari informasi yang didapat, mendiang Ferry Mursyidan Baldan pada malam harinya melakukan rapat di Bidakara.
Saat itu kata dia, mendiang Ferry Mursyidan Baldan mengendarai mobil sendiri tanpa sopir.
"Bayangin sekelas Bang Ferry Mursyidan Baldan nyetir sendiri, sederhana sekali beliau," katanya.
Keluarga menyadari ada sesuatu dengan Ferry Mursyidan Baldan saat dihubungi, tidak diangkat-angkat.
"Ditelepon gak diangkat. Infonya kak Hanifah (istri Ferry Mursyidan Baldan), menelepon sejak malam," katanya.
"Sudah jam 12 malam, Bang Ferry Mursyidan Baldan belum pulang, lalu ditelepon terus," katanya.
"Gak nyambung. Pagi-paginya baru diketahui ada kabar jika Bang Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia," katanya.
Dengan kondisi tersebut, Joni mengatakan besar harapannya dilakukan visum pada jasad mendiang Ferry Mursyidan Baldan.
Majelis Nasional KAHMI kata Joni harus mengambil sikap dengan menyarankan visum terlebih dahulu.
"Kabarnya serangan jantung. Tapi ada baiknya dilakukan visum agar semua jelas," kata Joni. (*)