Bukan Hanya Menembak, Ternyata Begini Perlakukan Ferdy Sambo pada Jasad Brigadir J, Ajudan Dibuat Tidak Bisa Berkata-kata

Ferdy Sambo secara sadis mengeksekusi Brigadir Yosua. Saat jasad terbujur kaku dan darah menggenang, Ferdy Sambo begitu tega melewati jasad Brigadir J saat menjemput sang istri yang berada di kamar.Diceritakan jika Ferdy Sambo membawa Putri Candrawathi pergi meninggalkan rumah dinas Duren Tiga.

Baliputra Sundana
Selasa, 15 November 2022 | 06:01 WIB
Bukan Hanya Menembak, Ternyata Begini Perlakukan Ferdy Sambo pada Jasad Brigadir J, Ajudan Dibuat Tidak Bisa Berkata-kata
Ferdy Sambo minta maaf ke para ajudannya karena terseret kasus pembunuhan Brigadir J. Perlakuan mengerikan Ferdy Sambo pada jasad Brigadir J ini terungkap dari pertanyaan hakim. (tangkapan layar/M Yasir)

SuaraBandung.id - Bukan hanya diduga menembak Brigadir J, Ferdy Sambo juga memperlakukan jasad anak buahnya sangat tidak manusiawi.

Sementara anak buah Ferdy Sambo lainnya tidak bisa berkata-kata dan memilih diam lantaran sudah ada yang meninggal secara sadis di tangan sang jenderal.

Perlakuan mengerikan Ferdy Sambo pada jasad Brigadir J ini terungkap dari pertanyaan hakim pada saksi yang merupakan mantan ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer.

Ferdy Sambo secara sadis mengeksekusi Brigadir Yosua. Saat jasad terbujur kaku dan darah menggenang, Ferdy Sambo begitu tega melewati jasad Brigadir J saat menjemput sang istri yang berada di kamar. 

Baca Juga:Vonis 10 Tahun Penjara! Indra Kenz Bakal Ajukan Banding

Diceritakan jika Ferdy Sambo membawa Putri Candrawathi pergi meninggalkan rumah dinas kompleks Duren Tiga lokasi pembunuhan sadis.

Eks ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer yang berada di lokasi usai penembakan mengatakan, jika situasi saat itu dinilainya mengerikan.

Adzan Romer memberi kesaksian dalam persidangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022) kemarin.

Dia mengatakan, Ferdy Sambo melewati jasad Brigadir J untuk menjemput Putri Candrawathi yang berada di dalam kamar.

"Setelah itu bapak bawa ibu keluar melewati tubuh korban," katanya kepada Hakim Ketua Wahyu Imam Santoso dikutip dari suara.com pada Senin, (14/11/2022).

Baca Juga:Wow! Jungkook BTS akan Tampil di Pembukaan Piala Dunia Qatar 2022

Penampakan Putri Candrawathi menangis usai nama anaknya disebut di persidangan. terbaru, saksi ungkap putri candrawathi goda Brigadir J di Magelang.(Suara.com/M Yasir)
Penampakan Putri Candrawathi menangis usai nama anaknya disebut di persidangan. terbaru, saksi ungkap putri candrawathi goda Brigadir J di Magelang.(Suara.com/M Yasir) (sumber:)

Majelis hakim lantas mengajukan pertanyaan pada eks ajudan Ferdy Sambo. 

Akan tetapi Adzan Romer tak banyak bicara saat ditanya majelis hakim. 

Ketika itu majelis hakim bertanya apakah Ferdy Sambo menginjak-injak darah Brigadir J yang tercecer di lantai.

Adzan Romer tidak menjawab, dia malah mengatakan jika Mantan Kadiv Propam Polri menggandeng Putri Candrawathi keluar dari rumah menuju pintu garasi.

"Berarti nginjek (darah) dong," tegas Hakim Imam.

Bukan itu saja, Adzan Romer juga buru-buru memberi kesaksian lain, jika dirinya melihat sang majikan hendak keluar, dan dirinya saat itu langsung bergegas keluar mendampingi mereka.

"Melihat bapak bawa ibu keluar saya langsung dampingi keluar duluan," kata dia. 

"Sampai di luar pak FS (Ferdy Sambo) memerintahkan Ricky nganter ibu ke Saguling. Saya melihat FS (Ferdy Sambo) telepon saja," tutur Romer.

Romer takut pada Ferdy Sambo

Diakui Adzan Romer, dirinya sempat memberikan keterangan yang berubah-ubah di hadapan tim penyidik.

Alasan sering berubah-ubah tak lain untuk menyelamatkan diri lantaran takut kepada Ferdy Sambo.

Romer berdalih, pengakuannya yang kerap sekali tidak konsisten itu karena takut kepada Ferdy Sambo, yang saat itu masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri. 

Hingga akhirnya diakui Romer dirinya sulit mengatakan sebuah kejujuran tentang apa yang dilihat dan dialami saat peristiwa keji di Duren Tiga.

"Karena awalnya kami masih takut memberikan kejujuran," kata Romer menjawab pertanyaan JPU seperti dikutip dari tayangan Kanal Youtube KOMPASTV.

Penegasan soal sering berubah-ubah kesaksian lantas dilakukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Romer.

Dan lagi-lagi Romer hanya mengaku takut kepada Ferdy Sambo, lantaran sudah ada yang tewas.

"Kami takut saja karena sudah ada orang yang meninggal pak," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, beberapa bulan lalu Brigadir Yosua tewas di Kompleks Polri Duren Tiga. 

Otak pembunuhan adalah senior korban yaitu Ferdy Sambo.

Tidak hanya Sambo, ada 4 tersangka yang turut terlibat dalam kasus Duren Tiga berdarah. 

Adapun keempat tersangka itu adalah Bharada E atau Richard Eliezer (ajudan Sambo), Bripka RR atau Ricky Rizal (ajudan Sambo), Kuat Ma'ruf (asisten keluarga Sambo), dan Putri Candrawathi (istri Sambo).

Mereka dituntut melanggar Pasal 340 KUHP Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 Subsider Pasal 338 KUHP Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 dengan ancaman tuntutan maksimal 20 tahun penjara atau pidana mati. (*)

Artikel ini juga tayang di suara.com berjudul Ferdy Sambo Injak Ceceran Darah Yosua saat Jemput PC dari Kamar, Ajudan Sampai Tak Bisa Berkata-kata

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak